Kamis, 28 Juni 2012

PENANGKARAN BURUNG MURAI BATU




PENANGKARAN 
BURUNG MURAI BATU



Burung murai batu merupakan salah satu burung yang memiliki nilai jual tinggi. Hal ini dikarenakan suaranya yang bagus dan juga penampilannya yang menarik. Mungkin karena alasan itulah nama murai batu menjadi tenar di kalangan peminat burung berkicau. Nah, berikut ini ada beberapa tips dan juga hal yang perlu diperhatikan bila anda ingin mencoba penangkaran murai batu. Menikmati suara burung dan penampilannya yang bagus, selain itu  masih  dapat untung, tertarik menangkarkan burung berkicau?? 

 Secara umum jenis2 murai batu yang dikenal di Indonesia adalah sbb :
1. Murai Medan, b. Lawang, Bohorok, kaki g. Leuser wil. Sumatra Utara. Panjang ekor 27 - 30 cm.
2. Murai Aceh, di kaki g. Leuser wil. Aceh. Panjang ekor 25 - 30 cm.
3. Murai Nias, panjang ekor 20 - 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
4. Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
5. Murai Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 - 20 cm.
6. Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 - 12 cm.
7. Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 - 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
8. Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan.
Panjang ekor 8 - 10 cm.
Selain dari 8 jenis murai di atas, masih ada murai yang berasal dari negeri tetangga, yaitu :
1. Murai Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 - 33 cm dan postur tubuh lebih besar dari murai medan.
2. Murai Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar dari murai medan, panjang ekor 32 - 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
3. Murai Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.
Murai Batu serta kerabatnya dikelompokkan dalam beberapa species, sbb :
1. Copsychus malabaricus (White Rumped Shama),
2. Copsychus luzoniensis (White Browed Shama),
3. Copsychus niger (White Vented Shama)
4. Copsychus cebuensis (Black Shama).
5. Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) 

1. Indukan (jantan dan betina)
- Murai Batu Jantan
Burung murai batu jantan dapat dibedakan dengan melihat warna bulunya yang terlihat pekat dan tua. Terlihat pada murai batu jantan bagian atasnya hitam dan berkilau, sedang pada bagian dadanya nampak coklat tajam dan tua. Dari tingkah lakunya juga terlihat bahwa murai batu jantan akan lebih gesit dan juga menarik, bila anda ingin menggunakan burung sebagai indukan dalam penangkaran murai batu, minimal usia adalah 1 tahun dan pastikan juga sudah mempunyai suara yang bagus dengan berbagai variasi dan juga sehat

- Murai Batu betina
Bila pada murai batu jantan warna terlihat pekat, sebaliknya murai batu betina memiliki warna yang lebih memudar. hitam pada bagian atas dan dada nampak coklat memudar. Bila ingin menggunakan murai betina sebagai indukan, pilihlah burung dengan usia minimal 10 bulan, sudah sering berbunyi dan juga sehat.

2. Penjodohan murai batu
Untuk masalah penjodohan dalam penangakaran murai batu sebenarnya tergantung hoky peternak juga. Cara pertama yang dilakukan adalah dengan mendekatkan murai batu jantan dan murai batu betina. Hal ini bertujuan agar burung-burung tersebut saling kenal. Proses tersebut berlangsung selama 1 Minggu, setelah itu barulah kita dapat memasukkan kedua burung berkicau tersebut ke dalam 1 ruang. Akan tetapi ada juga peternak yang melewat langkah awal, dimana tidak mendekatkan kedua burung dahulu tapi langsung memasukkan jadi satu ke dalam sangkar. Namun bila ternyata setelah burung dijadikan satu sangkar kemudian berkelahi maka harus dilakukan penjodohan ulang burung kicauan tersebut.

3. Kandang untuk Ternak

Kandang yang akan digunakan sebagai tempat penangkaran murai batu idealnya adalah 1m x 2m tinggi 2m. Di dalam sangkar burung tersebut di beri tanaman agar kelihatan alami, selain itu juga dimaksudkan agar burung kicauan kita menjdai lebih nyaman berada dalam kandangnya. Untuk murai batu juga harus disediakan tempat mandi karena burung ini termasuk jenis yang suka mandi. Tak ketinggalan tempat sarang burung juga harus disediakan yaitu kotak terbuat dari kayu dengan ukuran 40cm x 20cm tinggi 30cm dan diberi lubang untuk keluar masuk burung.

4. Makanan untuk Induk Murai Batu
Setelah melalui proses penjodohan burung murai batu berlangsung sukses, selanjutnya dalam hal pemberian pakan harus mengandung protein tinggi sehingga dapat menghasilkan telur dan anak burung yang berkualitas. Untuk pakan bisa kita berikan full jangkrik. selamat mencoba penangkaran murai batu.
ends

Kamis, 07 Juni 2012

PP No 82 Tahun 2000

Peraturan Pemerintah no 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan dapat di download di : http://www.scribd.com/doc/96310207/PP-82-tahun-2000

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1992

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 1992
TENTANG
KARANTINA HEWAN, IKAN, dan TUMBUHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 
  
dapat di unduh di :

Jumat, 01 Juni 2012






calon PV karantina menyempatkan tuk menikmati wisata alam setelah praktek handling satwa liar di taman safari bogor, acara diklat tc